Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Biasakan Tujuh Kalimat ini dalam Lisan Kita agar Terjaga dalam Kebaikan


 Oleh: Mochamad Efendi


Tujuan hidup ini adalah beribadah kepada Allah dengan menjaga setiap kebaikan agar sesuai dengan perintahNya. Namun, sering manusia tergelincir dengan mengikuti langkah syaitan karena nafsunya. Lalu bagaimana agar kita terjaga dalam kebaikan. Ada tujuh kalimat yang harus dibiasakan dalam lisan kita agar terjaga dalam kebaikan.


Pertama, ucapkan basmalah setiap memulai aktifitas agar amalanmu bernilai ibadah. Tidak hanya itu dengan menyebut nama Allah.Yang Maha Pengasih dan Penyayang membangun kesadaran hubungan kita dengan Tuhan yang menciptakan kita dan memberikan kemampuan untuk melakukan sesuatu. Semua yang kita lakukan hanya bisa terlaksana dengan izin Allah. Saat mau makan atau minum ucapkan Basmallah untuk membangun kesadaran bahwa makanan atau minuman yang tersedia di meja makan adalah rezeki dari Allah dan kita bisa menikmatinya karena Allah. Tidak sedikit dari kita yang tidak mampu menikmati makan yang ada karena sakit. Semoga Allah meridhoi setiap amalan kita karena dimulai dengan menyebut namaNya. Amalan mubah bisa bernilai ibadah jika diniatkan karena Allah.


Kedua, mengucapkan  hamdalah setelah menyelesaikan satu perbuatan mengajarkan kita untuk lebih tawaduk dan bersyukur. Kita menyadari bahwa kita tidak akan mampu menyelesaikan satu perbuatan tanpa pertolonganNya. Kita harus bersyukur karena dengan izinNya kita mampu menyelesaikan satu pekerjaan. Alhamdulilah, karena Allah sudah menganugerahi kita kekuatan dan kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu. 


Ketiga, insyaAllah diucapkan saat membuat janji atau melakukan sesuatu. Manusia tidak bisa menjamin bahwa sesuatu akan terwujud sesuai keinginan dan harapan. Semua hanya bisa terjadi jika Allah berkehendak, sedangkan manusia hanya bisa berencana. Jangan berani memastikan atau menjamin sesuatu akan terjadi, tapi bukan berarti menyepelekan sebuah janji dengan mengucapkan insyaAllah untuk bisa mengingkarinya tanpa udzur syari" Janji adalah hutang dan harus dipenuhi dengan ikhtiar maksimal dan bertawakal hanya pada Tuhan Yan Maha Kuasa atas segala sesuatu.

 

Keempat, perbanyak istighfar terutama saat hati dan langkah kaki mulai goyah tergoda untuk melakukan kesalahan kecil atau perbuatan sia-sia bisa mengantarkan pada dosa besar.  Saat pandangan mata, pendengar atau lisan kita, tergoda melakukan yang tidak benar, segera mohon ampun pada Allah dengan mengucapkan istighfar dalam lisan dan melanjutkan dalam hati sebagai bentuk kesalahan yang tidak terulang dalam perbuatan. Sebagai


Kelima, laa haula wa laa kuata Illa Billah perlu diucapkan ketika menghadapi sesuatu yang sulit untuk dikerjakan. Dengan nama Allah kita bertawakal Yakinlah tidak ada yang mustahil untuk dikerjakan jika Allah berkehendak. Daya dan kekuatan hanya milik Allah. Dengan ikhtiar yang maksimal lakukan pekerjaan itu meskipun sulit. Serahkan hasilnya kepada Allah Yang Maha Kuasa dan berkehendak atas segala sesuatu 


Keenam, saat mendengar berita duka atau musibah, ucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Ini akan menyadarkan kita bahwa semua datangnya dari Allah dan akan kembali kepadaNya. Lalu, apa yang bisa kita banggakan dan sombongkan dari diri kita. Dunia adalah sementara dan akan segera kita tinggalkan sementara akhirat adalah tempat kembali dan tinggal selama-lamanya. Rugi jika kita mengejar dunia yang semu dan menipu dengan melupakan kampung akhirat,, tempat untuk kembali dan selama lamanya tinggal disana.


Ketujuh , membasahi lisan kita dengan Zikir Laa Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah di setiap waktu pagi dan petamg. Dari pada bosan menunggu waktu yang terus bergulir lebih baik digunakan untuk dzikir mengingat Allah. Kalimat syahadat ini juga merupakan inti dari ajaran Islam yang diucapkan saat memutuskan untuk memeluk Islam dan menjadi rukun Islam pertama yang harus dipenuhi seorang Muslim. Dengan membasahi lisan kita dengan kalimat ini disetiap waktu akan meneguhkan dan menguatkan keyakinan kita atas kebenaran ajaran Islam. Apa yang dibawa utusan Allah adalah kebenaran yang tidak sedikitpun ada keraguan dan harus diterapkan secara kaffah dalam kehidupan. Bukankah Allah berfirman dalam surat Al Baqarah: 208, 

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208


Semoga dengan membiasakan tujuh kalimat diatas dalam lisan kita, Allah menjaga kita dari kesalahan dan menjadikan setiap amalan kita bernilai ibadah sesuai dengan tujuan hidup dan penciptaan manusia, sehingga akan lebih banyak jejak-jejak kebaikan yang tercipta sebagai bekal nanti saat kita harus kembali dan menghadapNya. []

Posting Komentar untuk "Biasakan Tujuh Kalimat ini dalam Lisan Kita agar Terjaga dalam Kebaikan"