Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ramadhan Kok Malah Berbuat Maksiat? Astaghfirullah.....

Oleh: Septa Yunis


Ramadhan seharusnya moment yang tepat untuk memperbanyak amal solih, memperbanyak ibadah, sedekah, tilawah. Bener kan sob?

T..tapi, ini malah kebalikannya, bukannya rajin ibadah, malah justru berulah tanpa merasa bersalah. 


Ini nih seperti yang dilansir kompas.com (30/3/2024), Sebuah rumah di Kawasan Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat, dibobol maling saat ditinggal penghuninya shalat tarawih ke masjid. Pemilik rumah, Nurhayati, mengatakan bahwa dirinya terkejut saat melihat pintu rumahnya terbuka usai pulang shalat tarawih.


Nahh loh, apa nggak kurang ajar tu maling, ditinggal ibadah, malah rumahnya dimaling. Rasanya, kesucian Ramadhan sudah benar-benar ternodai dengan tindakan tersebut. Duuhh miris, ketika pahala ibadah dilipatgandakan ehh mereka malah milih jadi maling.


Tapi..tapi, dari pengakuannya, mereka melakukan tindakan tersebut karena kepepet kebutuhan. Apalagi menjelang lebaran seperti ini, kebutuhan memang semakin meningkat. Dan parahnya lagi harga kebutuhan apalagi kebutuhan pokok terus menjulang tinggi seperti mount Everest. But, tindakan maling itu juga tidak bisa dibenarkan walaupun itu tujuannya untuk memenuhi kebutuhan.


Yaah gimana ya, kita hidup di negeri yang menganut sistem kapitalisme dan sekuler yang secara sengaja menciptakan kemiskinan dan melemahkan keimanan. Bagaimana tidak, sistem ini tuh hanya berorientasi pada keuntungan materi bagi para pemilik modal, kebutuhan rakyat terpenuhi atau nggak, nggak peduli, yang penting para pemilik modal untung besar. Yang lebih ngeri, sistem ini juga berusaha memisahkan agama dari kehidupan. Jadi, hidup itu nggak perlu diatur agama. Agama itu hanya mengatur ibadah saja. Begitu asas sistem sekuler.


Akibatnya, harga kebutuhan meroket, rakyat tercekik yang menjadikan sebagian dari mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, salah satunya mencuri. Sungguh nelangsa, rakyat Indonesia tu ibarat ayam mati di lumbung padi. Indonesia kaya akan sumber daya alamnya, tapi rakyatnya jauh dari kata sejahtera. Kok bisa? Ya bisa aja ketika kapitalisme masih mendominasi di negeri ini.


Nah sob, cape nggak sih hidup seperti ini? Sekolah mahal, kuliah mahal, kebutuhan mahal, pajak naik, BBM naik, listrik juga naik. Sadar nggak sih hidup kita saat ini tu seperti dijajah, tapi kita nggak merasa aja, karena memang nggak terang-terangan. 


Seharusnya, semua itu bisa membuka mata kita untuk kembali pada aturan Islam yang mengatur seluruh kehidupan manusia. Islam menjadikan negara sebagai penjaga, yang menjamin kesejahteraan rakyat melalui pemenuhan kebutuhan pokok rakyat oleh negara, juga adanya jaminan keamananan. Islam juga membangun kehidupan yang aman dan tentram dengan kekuatan tiga pilar yaitu ketakwaan individu, masyarakat yang peduli dan negara yang menerapkan aturan Islam termasuk sistem sanksi yang tegas dan menjerakan. Dengan begitu, tidak ada lagi pencuri, dan pelaku kriminal lainnya. Selain kebutuhan hidup sudah dipenuhi negara, sanksi yang diberikan kepada para pelaku kriminal juga akan memberikan efek jera.


Nahh, gimana sob, mau nggak hidup diatur Islam? Atau milih hidup gini-gini aja? Tetap terjajah dan terpuruk. Kita sebagai pemuda seharusnya mampu mengubah keterpurukan ini. Masa iya rela hidup kita terjajah? Nggak dong, makanya yuukk bawa perubahan untuk Indonesia. []

 

Posting Komentar untuk "Ramadhan Kok Malah Berbuat Maksiat? Astaghfirullah....."